Menggunakan Gerak-gerik, Mimik dan Intonasi, Sesuai
dengan Watak Tokoh dalam Pementasan Drama
Agar
dialog dlam drama lebih ekspresif dan dapat menunjukkan karakter tokohnya, kita
harus memperhatikan lafal, intonasi, nada/tekanan, mimik dan gerak-gerik.
1.
Lafal
Lafal adalah
cara pengucapan bunyi bahasa. Dalam drama, bunyi-bunyi itu harus terdengar
dengan benar dan jelas sehingga pendengar dapat memahami dialog-dialognya.
Agar mampu
mengucapkan bunyi bahasa dengan baik, kita harus melakukan latihan berikut.
a.
Mengucapkan
alphabet dengan benar.
b.
Memvariasikan
dengan pengucapan lambat, cepat, naik, turun dan sebagainya.
c.
Membaca kalimat
dengan berbagai variasibentuk mulut yang benar.
2.
Intonasi
Intonasi adalah
naik turunnya lagu kalimat. Intonasi sangat penting dalam drama. Tidak hanya
membedakan maksud-maksud kalimatnya, tetapi juga dalam menghidupkan drama itu
sendiri.
3.
Tekanan
Tekanan/nada
berkaitan dengan keras-lemahnya pengucapan kata-kata tertentu. Tekanan
bermanfaat untuk memperjelas maksud suatu kalimat.
4.
Mimik
Mimik atau roman
muka berperan dalam memperjelas maksud dialog, terutama yang berkaitan dengan
unsure emosinya. Beragam emosi seperti gugup, bingung, kecewa atau marah dapat
dijelaskan melalui mimik.
5.
Gerak-gerik
Dalam bermain
drama, seorang aktor harus melakukan sejumlah gerakan yang sesuai dengan
tuntutan naskah drama. Gerakan itupun harus sesuai dengan karakter tokoh yang
diperankan.
Gerak yang
dipakai dalam teater (gerak teatrikal) ada bermacam-macam, antara lain:
a.
Business
adalah gerak-gerak kesil yang dilakukan tanpa penuh kesadaran. Gerak ini
dilakukan secara spontan dan tanpa terpikirkan (refleks).
b.
Gestures adalah
gerak yang dilakukan secara sadar. Gerak yang terjadi setelah mendapat perintah
dari otak.
c.
Movement
adalah gerak perpindahan tubuh dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Gerak
ini tidak hanya terbatas pada berjalan saja, tetapi juga dapat berlari,
bergulung-gulung, melompat dan sebagainya.
d.
Guide
adalah cara berjalan. Cara berjalan bermacam-macam. Cara berjalan orang tua
akan berbeda dengan cara berjalan anak kecil, berbeda pula dengan cara berjalan
orang yang sedang sakit dan sebagainya.
Dalam melakukan gerakan, seorang aktor dituntut
untuk berimprovisasi/ menciptakan gerak-gerik yang bebas, indah dan artistik.
Latihan yang
dapat dilakukan untuk menciptakan gerak teatrikal.
a.
Latihan cermin
b.
Latihan gerak
dan tatap mata
c.
Latihan
melenturkan tubuh
d.
Latihan gerak
bersama
e.
Latihan gerak
mengalir