Membandingkan
Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Novel Indonesia/ Terjemahan dengan Hikayat
A.
Novel
Dari
sisi bentuk dan unsure pendukungnya, sebenarnya terdapat kesamaan antara novel
Indonesia dan novel terjemahan. Perbedaan keduanya adalah asal muasal penulisan
novel itu. Novel Indonesia ditulis oleh orang Indonesia, sedangkan novel
terjemahan adalah novel hasil terjemahan dari bahasa lain ke dalam bahasa
Indonesia.
1.
Pengertian Novel
Novel
menceritakan kehidupan seseorang yang mengakibatkan perubahan nasib tokoh
utamanya. Dalam bahasa Latin kata novel berasal novellus yang diturunkan pula dari kata noveis yang berarti “baru”, dikatakan baru karena dibandingkan
dengan jenis-jenis lain, novel ini baru muncul kemudian (Tarigan, 1995:164).
Pendapat
Tarigan diperkuat dengan pendapat Semi (1993:32) bahwa novel merupakan karya
fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan
disajikan dengan halus.
2.
Ciri-CiriNovel
Hendy
(1993:225) menyebutkan ciri-ciri novel sebagai berikut.
a.
Sajian cerita lebih
panjang dari cerita pendek(biasanya lebih dari 10.000 kata), biasanya cerita
dalam novel dibagi atas beberapa bagian.
b.
Bahan cerita
diangkat dari keadaan yang ada dalam masyarakat dengan ramuan fiksi pengarang.
c.
Penyajian berita
berlandas pada alur pokok atau alur utama yang batang tubuh cerita, dan
dirangkai dengan beberapa alur penunjang yang bersifat otonom (mempunyai latar
tersendiri), alur ceritanya cukup kompleks.
d.
Tema sebuah
novel terdiri atas tema pokok (tema utama) dan tema bawahan yang berfungsi
mendukung tema pokok tersebut.
e.
Karakter
tokoh-tokoh utama dalam novel berbeda-beda. Demikian juga karakter tokoh
lainnya. Selain itu, dalam novel dijumpai pula tokoh statis dan tokoh dinamis.
Tokoh statis adalah tokoh yang digambarkan berwatak tetap sejak awal hingga
akhir. Tokoh dinamis sebaliknya, ia bisa mempunyai beberapa karakter yang
berbeda atau tidak tetap.
Pendapat
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri novel adalah cerita yang
lebih panjang dari cerita pendek, diambil dari cerita masyarakat yang diolah
secara fiksi, serta mempunyai unsur intrinsik dan ekstrinsik. Ciri-ciri novel
tersebut dapat menarik pembaca atau penikmat karya sastra karena cerita yang
terdapat di dalamnya akan menjadikan lebih hidup. Untuk membedakan novel dengan
karya fiksi yang lainnya seperti cerpen, roman, kita harus mengetahui
unsur-unsur pembangun novel. Menurut Nurgiyantoro (2002:12.14) unsur
pembangun sebuah novel seperti plot
penokohan, dan laatar secara umum lebih bersifat rinci dan komplek dari pada
unsur-unsur karya fiksi yang lain
3.
Unsur-Unsur Novel
Sebuah
novel dibangun oleh unsure intrisnsik dan ekstrinsik.
a.
Unsur Intrinsik
meliputi alur, penokohan, latar, tema, amanat dan sudut pandang.
b.
Unsur Ekstrinsik
meliputi latar belakang dan social budaya pengarangnya ketika novel itu dibuat.
B.
Hikayat
1.
Pengertian Hikayat
Hikayat
adalah karya sastra melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita,
undang-undang, silsilah raja-raja, biografi, atau gabungan dari semuanya. Hikayat
adalah karya sastra Melayu klasik yang umumnya mengisahkan kehebatan dan
kepahlawanan seorang tokoh, lengkap dengan keanehan, kesaktian serta
mukjizatnya.
2.
Ciri-Ciri Hikayat
Ada
beberapa cirri hikayat yang perlu diketahui. Ciri tersebut yaitu:
a.
Isi cerita
berkisar pada tokoh-tokoh raja dan keluarganya (istana sentris);
b.
Bersifat
pralogis, yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum,
ada juga yang menyebut fantastis;
c.
Menggunakan
banyak bahasa kiasan;
d.
Banyak kata-kata
yang sulit dipahami dan struktur kalimatnya tidak efektif.
3.
Unsur-Unsur hikayat
Seperti
halnya dengan cerpen dan novel, hikayat dibentuk oleh unsur intrinsik dan
ekstrinsik: alur, penokohan, latar, tema, amanat, sudut pandang, latar belakang
pengarang dan social budaya masyarakatnya.
C.
Perbedaan Novel dengan hikayat
Dari
segi wujudnya, novel dan hikayat sama-sama berbentuk cerita yang panjang.
Unsur-unsurnya pun sama, keduanya dibentuk oleh unsure untrinsik dan unsur
ekstrinsik. Hikayat dan novel merupakan bentuk sastra yang berupa prosa.
Meskipun
demikian, keduanya memiliki perbedaan. Hikayat merupakan bagian dari prosa
lama, sedangkan novel bagian dari prosa baru. Kini kita lebih mengenal bentuk
novel daripada hikayat. Hikayat, merupakan peninggalan sastra lama sementara
novel bagian dari perkembangan hasil sastra Indonesia modern. Novel merupakan
produk dari masyarakat modern dan hikayat merupakan produk masyarakat Melayu
klasik.
Perbedaan
tersebut, ternyata berimbas pada unsur-unsur lainnya, seperti pada tokohnya.
Dalam hikayat, tokoh pada umunya adalah para raja atau pahlawan. Sementara itu,
pada novel tokohnya hanya merupakan orang biasa. Demikian halnya pada latar,
hikayat biasanya di lingkungan istana atau tempat-tempat yang disucikan,
sedangkan novel dapat di mana saja, tak terbatas oleh tempat. Dari sudut tema
pun memiliki perbedaan, hikayat berkisah pada soal kepahlawanan, kesaktian,
persoalan-persoalan kenegaraan, sedangkan novel biasanya tidak jauh dari
kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar